KOPI AREN DI BENTENG KEDUNG COWEK

Kisah – Kisah Arek Suroboyo

Penulis : Wina Bojonegoro, Gania Hariani, Achakawa, Amara One, Bem Wiezhanarco, Jenny Seputro, Magda Omega, Quina Deshira Fransisca, Ricardo Marbun, Rossy Anggraini, Solu Erika Herwanda, Umi Hikmawati, Winarti JV, Yuliani Kumudaswari
Editor : Windy Rachmawati
Tata Letak : Pagi Sore Lab
Desain Cover : Aka Rifai
Uk. 14 x 20 Cm
Jumlah hal : ix + 116 hal
Cetak : Soft cover
Penerbit : CV. Padma Herlambang Nusantara

“Saat itu kamu masih TK. Ketika itu, aku menggendongmu ke Taman Remaja, lalu kita menaiki
semua permainan yang ada.”
Aku berusaha keras memutar ingatan yang terpendam.
“Setelah itu aku minggat, menjadi penghuni di Moro Seneng. Aku berantem hebat dengan ibumu. Kamu lupa?”

(RUJAK CINGUR, Bem Wiezhanarcho)

Buku ini tak hanya mengambil tema dari salah satu sudut pandang Surabaya saja tapi juga banyak hal lain. Surabaya juga terkenal dengan tabebuya. Ia bermekaran di bulan November, di saat hujan baru mulai berbondong-bondong mengirim kabar. Apa yang Anda lakukan di bawah tabebuya di musim gerimis?
Buku Kopi Aren di Bentang Kedung Cowek ini berisi cerpen-cerpen pilihan yang menggambarkan berbagai bentuk perjuangan, yang identik dengan Surabaya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *